MAKALAH
MEKATRONIKA
ENCODER DAN DECODER
Disusun oleh :
Fras Jasmara
|
( 150461100063 )
|
Rifki Masfuddin
|
( 150461100064 )
|
Nur Hayati
|
( 150461100065 )
|
Jefry Rakasiwi
|
( 150461100066 )
|
Fajarina Surti
Endah
|
( 150461100067 )
|
Chairul Anam
|
( 150461100068 )
|
PRODI TEKNIK
MEKATRONIKA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya sehingga dapat menyelesaikan makalah sistem digital mengenai encoder dan decoder.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Bangkalan, 18 Desember 2015
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Seiring
dengan perkembangan zaman teknologi yang ada telah mencapai kemajuan yang
sangat pesat. Di segala bidang terjadi peningkatan dalam pemenuhan kebutuhan
hidup manusia. Tidak terkecuali di bidang elektronika, berbagai hal telah
ditemukan dalam bidang ini, mulai dari penemuan elektron yang mengalir dalam
suatu rangkaian elektronis hingga ke rangkaian rumit seperti TV, radio,
komputer, dan lain sebagainya. Namun dalam ragkaian yang dikategorikan sebagai
rangkaian arus kuat tersebut, terdapat rangkaian sederhana sebagai penyusunnya.
Untuk memahami jenis-jenis rangkaian tersebut maka perlulah mata kuliah
elektronika, dimana kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai rangkaian
encoder dan decoder.
Encoder
dan decoder sangat erat hubungannya dengan rangkaian digital, karena rangkaian
ini bekerja dengan kondisi 0 atau 1, dimana encoder berfungsi merubah kode
suatu bilangan digital menjadi bilangan digital lain sedangkan decoder
mempunyai fungsi kebalikan dari encoder yaitu untuk mengembalikan kode yang
telah diubah menjadi kode asalnya.
1.2.
Tujuan
Ada pun tujuan ditulisnya makalah ini mengenai encoder dan decoder
adalah:
a. Mengerti fungsi dari encoder dan decoder
b. Memahami proses kerja encoder dan decoder
c. Mengetahui jenis-jenis encoder dan decoder
1.3.
Rumusan Masalah
Berikut rumusan yang dibawa dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa
yang dimaksud dengan encoder dan decoder
b. Bagaimana proses kerja
encoder dan decoder
c. Apa sajakah jenis-jenis encoder dan decoder
BAB II
DASAR TEORI
1.1 Encoder
Encoder adalah rangkaian
yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data bilangan dengan format
tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang
digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output
sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur
input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak
ditemukan istilah Encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti
rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah
line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau “8 line to 3 line Encoder” yang berarti rangkaian Encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Gambar 1. Digital
Encoder
Encoder dalam contoh ini adalah encoder decimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan
output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :
a. Membuat table kenenaran dari encoder yang ingin dibuat.
b.
Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada table kebenaran menggunakan K-Map.
c.
Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital.
Dalam mendesain rangkaian encoder decimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Tabel 1.Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD
Berdasarkan table kebenaran di atas, maka
didapat persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD sebagaimana berikut.
·
Y3 = X8 + X9
·
Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
·
Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
·
Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
·
Maka, dari persamaan
tersebut akan dapat disusun rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.RangkaianImplementasi Encoder Desimal (10 line)ke
BCD SesuaiTabelKebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari table kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimalke BCD.jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabila input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
Sebuah priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari rangkaian priority encoder yaitu jika ada dua lebih input bernilai “I” pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil.
2.2 Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mengkonversikan kode yang kurang dikenal manusia kedalam kode yang lebih dikenal manusia.
Contoh :
2.2.1 Binary
Decoding
Binary decoding
berfungsi untuk mengkonversi sebuah n-bit code ke dalam sebuah output yang
aktif (High/Low). Rangkaiannya dapat dibentuk menggunakan AND atau OR
gate. Jumlah masukan
(input) lebih kecil dari jumlah keluaran (output). Jika inputnya berjumlah n maka outputannya berjumlah 2n. Hanyasatu output yang
aktif (high/low) daribanyak input yang diberikan.
a. 1
to 2 Binary Decoder
b. 2
to 4 Binary Decoder
Dari
tabelkebenaran 2 to 4 diperolehpersamaan : 2-variable minterm (X'Y', X'Y, XY',
XY)
c. 3
to 8 binary decoder
Rangkaianpenghasil output ‘3’ (active HIGH) untuk
input 0 1 1
2.2.2
Decoder
Binerke Octal
Pada decoder dari biner ke octal ini terdapat tiga
input yaitu A,
B dan C
yang mewakili suatu bilangan biner tiga
bit dan delapan output yang yaitu D0 sampai dengan D7
yang mewakili angka octal dari 0 sampai dengan
Dalam hal ini unsur informasi nya adalah delapan angka oktal. Sandi untuk informasi diskrit ini terdiri dari bilangan biner yang diwakili oleh tiga bit. Kerja dekorder ini dapat lebih jelas tampak dari hubungan
input dan output yang ditunjukan pada table kebenaran dibawah ini. Tampak bahwa variable outputnya itu hanya dapat mempunyai sebuah logika 1 untuk setiap kombinasi inputnya. Saluran output yang nilainya sama dengan
1 mewakili angka oktal yang setara dengan bilangan biner pada saluran inputnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat
dari makalah tentang multiplekser dan demultiplekser ini adalah :
a.
Encoder adalah rangkaian yang berfungsi
untuk mengkodekan data input menjadi data bilangan dengan format tertentu.
Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam
format bilangan biner
b.
Decoder adalah suaturangkaianlogika
yang berfungsiuntukmengkonversikankode yang kurangdikenalmanusiakedalamkode
yang lebihdikenalmanusia.
4.2 Saran
Adapun saran yang diperlukan
dalam pengembangan makalah ini adalah agar mahasiswa lebih mengenal lebih dalam
fungsi serta kegunaan dari encoder dan decoder dalam kehidupan sehari-hari
serta dapat mengaplikasikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tocchi, Ronald. 2007. “Digital Systems Principles and
Applications”. New York : Pearson Prentice Hall
Anonim. 2012. “Digital
Encoder”. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/digital-encoder/
(diakses tanggal 16 Desember 2015)
Komarudin, Muhammad.
2013. http://mkomarudin29.files.wordpress.com/2013/03/bab-vi-decoder-encoder.doc.
(diakses tanggal 16
Desember 2015)
EEPIS-ITS. 2012 . http://lecturer.eepis
its.edu /~prima/ %20digital/elektronika_digital1/ bahan_ajar Bab8a_Decod%20Encod.pdf. (diakses tanggal 16 Desember 2015)